Rabu, 18 Maret 2015

FULLWAVE (Gelombang Penuh )



FULL WAVE ( GELOMBANG PENUH )
Nama Saya Yosua Renol S dari Politeknik Negeri Batam..
Yah disini sya akan memberikan informasi tentang tegangan penuh (fullwave). Okeh. Banyak para Bikers yang suka jalan pada malam hari, dan yang pastinya membutuhkan penerangn , dan ingin mengganti penerangan dengan watt yang lebih besar dan itu harus menggunakan tegangna DC, karena kalo masih AC bila diganti penerangan lebih besar wattny malah percuma tambah redup krn alternator mempunyai batasan besar listrik yg di hasilkan,  ataupun penambahan perangkat elektro yg bersahabat dg listrik DC  karena tegangan yg konstan . tetapi yo itu bila dc akan mengambil listrik dr aki (jenis kendaraan penerangan masih ac, ngambil dr spul penerangan).  , aki  akan cepat Habis, bila sistem kelistrikan masih sama dengan pabrikan, agar aki ga cepat habis perlu memodifikasi sistem kelistrikan.
Sebelum itu saya akan memberi tahu sedikit tentang tegangan AC dan tegangan DC.
Listrik AC adalah listrik yang polar/kutubnya plus dan min berubah bolak-balik sesuai frekuensi (hertz), biasa terdapat di listrik rumahan. Listrik AC juga sering di hasilkan oleh alternator kendaraan bermotor karena simpele kontruksinya. Karena magnet pada alternator yg memutar akan berpindah polarnya sehingga arah arus listriknya juga berubah’ arus berubah setiap 180′ puteran.


Alternator AC
Listrik DC, Lisrik yg arah arusnya satu arah,biasanya sumber listriknya dari batrei/aki.
Karena yg dihasilkan alternator adalah listrik AC (saya belum menemui kendaraan memakai pembangkit DC) maka perlu di rubah menjadi Dc agar bisa mengisi aki. T
Kita bisa merubahnya dg menggunakan dioda(sbg penyaarah arus)/kiprok, kiprok ini sebagai klep penyaarah satu arus saja, jika ada arus yg masuk berlawanan, akan di tolak habis habisan  oleh dioda itu, nah sedangkan AC berubah arah aruse sesuai Hert (prekuensi berubah, 50 hetz=berubah 50/dtk) shingga arus yg berlawanan itu akan terbuang percuma, dan akan mengasilkan halfwave(setengah gelombang), maka daya kekuatan arus hanya 1/2 juga.
Untuk menghasilkan gelombang penuh maka haruslah memakai dioda bridge (kiprok fullwave) agar arus sama dg yg dihasilkan oleh alternator


Selain itu si penerangan yg masih AC, sepul ada 2 spul lampu, pengisian. Sepul lampu dan pengisian di jadi satu (kutub ke2 spul lampu di gabung dg spul pengisian) agar menghasilkan arus yg besar. dan ingat sambungane itu jangan sampe kenai bodi karena bisa konslet panas di ukur make multitester >1 kalo kurang berati ada yg konslet.

Rangkaian Jembatan Penyearah

Level tegangan DC dari sinyal output pada penyearah setengah gelombang kurang dari 50% dari sinyal inputnya karena outputnya hanya separuh siklus dari sinyal inputnya. Level tegangan DC ini bisa ditingkatkan hingga 100% dengan menggunakan penyearah gelombang penuh. Rangkaian yang paling banyak digunakan sebagai penyearah umumnya berbentuk rangkaian jembatan dioda seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1 Rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh (full wave bridge rectifier)
Pada saat t = 0 hingga t = T/2, polaritas dari tegangan input, vi, ditunjukkan pada gambar 2.Dengan polaritas tegangan input seperti ditunjukkan pada gambar 2, membuat dioda D2 dan D3 menjadi “on” sedangkan dioda D1 dan D4 menjadi “off”. Dioda yang “on” diganti dengan short circuit sedangkan dioda yang “off” diganti open circuit. Kita bisa lihat bagaimana arus dapat mengalir melewati dioda D2 dan D3. Apabila keempat dioda pada rangkaian tersebut ideal (tidak ada drop tegangan pada saat “on”) maka tegangan input, vi, sama dengan tegangan output, vo (vo = vi).
Gambar 2 Jalur konduksi yang dilewati arus pada saat siklus tegangan positif vi
Sedangkan pada saat siklus negatif, dioda D1 dan D4 menjadi “on” sedangkan dioda D2 dan D3 menjadi “off” seperti ditunjukkan pada gambar 3. Arus mengalir dalam rangkaian melewati dioda D2 dan D3. Hal penting yang perlu kita perhatikan pada gambar 3 adalah pada sinyal outputnya (vo). Pada saat tegangan input vi bernilai negatif ternyata tegangan output vo bernilai positifnya (vo = -vi) sehingga menghasilkan sinyal positif yang kedua pada outputnya.
Gambar 3 Jalur yang dilewati oleh arus listrik pada saat siklus tegangan negatif. Perhatikan sinyal outputnya bernilai positif.
Jadi, selama satu siklus penuh dari sinyal input vi, hasil sinyal outputnya ditunjukkan pada gambar 4. Kita lihat pada gambar 4 seakan-akan sinyal input yang bernilai negatif dibalik menjadi bernilai positif di outputnya.
Gambar 4 Bentuk gelombang tegangan input dan output dari rangkaian penyearah gelombang penuh
Karena area di atas sumbu horisontal dari sinyal outputnya memiliki luas dua kali lipat sinyal output penyearah setengah gelombang, maka level tegangan DC nya (tegangan rata-rata) juga menjadi dua kali lipat
VDC = 2 × VDC  setengah gelombang  = 2(0.318 Vm)
VDC = 0.636Vm    untuk penyearah gelombang penuh
Apabila kita menggunakan model dioda yang tidak ideal, misal kita menggunakan dioda silikon, maka tegangan output tidak akan sama dengan tegangan input karena tegangan inputnya akan dipotong untuk membuat dioda “on” (VT, tegangan on). Karena pada saat siklus positif dan siklus negatif terdapat dua buah dioda yang “on”, dengan menggunakan hukum Kirchoff tegangan (KVL)

pada jalur yang dilalui arus , diperoleh persamaan
vi – VT – vo – VT = 0
vo = vi – 2VT
dan tegangan output maksimum adalah
Vomax = Vm – 2VT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar